Anak Buruh Juga Berhak Sekolah

Hari Buruh diperingati setiap tanggal 1 Mei, sebuah penghargaan bagi para buruh karena dijadikan hari libur nasional. Para buruh di Indonesia sangat banyak jumlahnya dan dengar berbagai profesi yang digelutinya.

Buruh adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan imbalan penghasilan. Buruh bekerja dengan pendapatan sesuai bidangnya masing-masing, tiap pekerjaan memberikan hasil yang tidak pasti bagi masing-masing orang. Buruh bukanlah pekerja kantoran yang selalu tampil rapi dengan gaji rutin, namun demikian jangan di kira para buruh itu tidak sekolah.

Sering terjadi para buruh di anggap tidak berarti, di pandang bodoh dan tidak punya derajat. Padahal mereka juga sesama manusia yang punya hak belajar dan mendapat pengajaran. Banyak anak putus sekolah yang akhirnya menjadi buruh kasar, bila sampai ini terjadi dan mendapat perhatian maka dia bisa kembali bersekolah

Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) tidak berbatas usia dan tingkat sosial, semua punya hak yang sama asalkan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Okeh karena itu kita semua punya kewajiban ikut memantau apabila ada buruh anak usia sekolah, catat dan laporkan agar dia bisa kembali mengenyam bangku pendidikan sesuai dengan jenjangnya.

Ketua GKB Brebes Drs H Moh Robikhun MAg, mengatakan bahwa Keterlibatan semua komponen untuk mensukseskan GKB sangatlah penting, termasuk dunia usaha dan edukasi dari para tomas dan toga untuk membantu menyakinkan warganya.

“Bila ada anak tidak sekolah agar dilaporkan ke Pemdes setempat, kemudian bantu motivasi orangtua dan anaknya agar mau kembali bersekolah, Insya Allah 5 tahun ke depan akan meningkatkan kualitas Anak Brebes agar tidak meninggalkan generasi yang lemah,” jelasnya.

Penulis berharap, agar kita bersama memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan cara kepedulian kita untuk berpartisipasi mensukseskan gerakan kembali bersekolah yaitu apabila ada anak buruh ataupun buruh yang sekiranya butuh fasilitas untuk kembali sekolah segera laporkan dan nanti akan ada tindak lanjut yang pasti agar Indonesia bebas dari anak putus sekolah.

Vera Shinta ( Kompasianer Brebes Tingga di Paguyangan )